Minggu, 27 Januari 2013

Periodisasi Karya Sastra

Diposting oleh silfsilfi di 05.22

A. Angkatan 20 (Angkatan Balai Pustaka)

Angkatan Balai Pustaka adalah penamaaan yang diberikan terhadap karangan-karangan yang diterbitkan Balai Pustaka, yaitu muncul pada tahun 1920-an.

1. Latar Belakang:

· Pemerintahan jajahan mendirikan taman bacaan rakyat.

· Mengumpulkan/membukukan cerita rakyat.

· Memberi kesempatan kepada pengarang untuk lebih kreatif.

2. Ciri-ciri karangan balai pustaka :

a. Tema yang diangkat adalah masalah adat istiadat

b. Gaya bercerita yang bertele-tele

c. Berisi nasihat

d. Gaya bahasa Balai pustaka, yaitu bahasa Melayu keseharian masyarakat Indonesia saat itu.

3. Contoh karya-karya masa Balai Pustaka adalah sebagai berikut :

a. Puisi : Bahasa, Bangsa, dan Tanah Air (kumpulan puisi). Karya Muhammad Yamin

b. Prosa:

1) Siti Nurbaya, Karya Marah Rusli.

Buku Siti Nurbaya oleh Marah Rusli (Roman,1922) mendapat penghargaan dari ahli sastra dan kritikus sastra. Dengan terbitnya buku Siti Nurbaya tahun 1922 itu, tercapailah puncak roman yang sesungguhnya. Karena pengarang telah berhasil menciptakan sebuah roman atau sebuah komposisi yang layak diterima dan masuk akal. Tidak saja mempersoalkan masalah-masalah nyata tetapi juga mengemukakakan manusia-manusia yang hidup.

2) Tak Putus Dirundung Malang, Dian yang Tak Kunjung Padam, dan Anak Perawan di Sarang Penyamun. Ketiganya karya Sutan Takdir Alisyahbana

3) Salah Asuhan, Pertemuan Jodoh, Robert Anak Surapati (Roman Sejarah), karya Abdul Muis.

Buku Salah Asuhan oleh Abdul Muis (Roman, BP,1928) ini mendapat penghargaan dari ahli sastra dan kritikus sastra. Masalah yang dikupasnya bukan kawin paksa lagi, melainkan sepak terjang pemuda terpelajar yang lupa daratan karena pendidikan Barat dan mencemoohkan bangsanya sendiri (bangsa Timur). Hal itu menunjukan kekhawatiran Abdul Muis.

4) Azab dan Sengsara, Si Jamin dan Si Johan, Binasa Karena Gadis Priangan, karya Merari Siregar.

B. Angkatan 30 ( Angkatan Pujangga Baru)

Pujangga Baru adalah penamaan bagi karangan-karangan para pengarang yang berkecimpung atau beriringan dengan terbitnya majalah Pujangga Baru (Golongan Pujangga Baru).

1. Latar Belakang:

· Pertemuan dengan Bangsa Eropa yang berpengaruh pada politik, jalan pikiran, pola hidup, dan hasil sastra.

· Lahirnya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang mengangkat Bahasa Melayu sebagai bahasa resmi sekolah.

2. Ciri-ciri:

a. Bertema nasional.

b. Romantis idealis (penuh cita-cita).

c. Impresimisme (penuh kesan).

d. Meniru kebudayaan Belanda.

e. Bentuk puisinya berbaris: distikon, quin, kuatrin, cektek, tersina, septina, oktat, syair, soneta.

f. Nama pengarang ditulis.

g. Bahasa klise ditinggalkan.

h. Ada permainan bunyi.

3. Contoh karya-karyanya

a. Manusia Baru (drama), karya Sanusi Pane

b. Layar Terkembang, karya Sutan Takdir Alisyahbana.

Layar Terkembang (Roman,BP,1936) ini mendapat apresiasi para ahli sastra dan kritikus sastra. Buku ini merupakan roman yang banyak dikaji, terutama oleh para ahli sastra. Buku ini merupakan pancaran cita-cita Sutan Takdir Alisyahbana untuk mengangkat derajat bangsa Indonesia ke taraf yang sejajajr dengan bangsa-bangsa lain. Layar Terkembang merupakan roman yang baik pada zaman perang.

c. Buah Rindu (kumpulan puisi), Nyanyi Suci (berisi kerinduan seseorang pada Tuhannya/puisi), Bhagawat Gita (prosa), karya Amir Hamzah.

C. Angkatan ‘45

Angkatan ’45 adalah penamaan bagi karangan-karangan para pengarang tahun 1940-an, yaitu pada zaman penjajahan Jepang dan zaman kemerdekaan Indonesia.

1. Latar Belakang:

· Kekejaman penjajah terhadap rakyat/sastra.

· Penderitaan rakyat akibat revolusi.

2. Ciri-ciri:

a. Ekspresionisme

b. Romantis realistis.

c. Lebih mementingkan isi daripada bahasa.

d. Humanisme Universal.

e. Sinisme.

f. Realita (sesuai kenyataan).

g. Bahasa yang digunakan bahasa sehari-hari

h. Terpengaruh dunia internasional

i. Keberanian dan kebebasan mengembangkan visi.

j. Temanya merupakan kebebasan individu

3. Contoh karya-karya pada masa ini adalah sebagai berikut:

a. Aku, Kerawang Bekasi, Diponegoro, Beta Pattirajawane, Isa, kumpulan puisi Kerikil Tajam Yang Terhempas dan Yang Luput . Karya Chairil Anwar (Raja Puisi)

b. Harimau! Harimau! (Roman), Jalan Tak Ada Ujung (Roman), Tak Ada Esok (Roman). Karya Mochtar Lubis.

c. Surabaya, Corat-coret di Bawah Tanah, Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma. Karya Idrus (Raja Prosa).

d. Belenggu oleh Armyn Pane (Roman,Pustaka Rakyat, 1940)

Prof.Dr.A Teeuw mengatakan bahwa Buku Belenggu oleh Armyn Pane (Roman, Pustaka Rakyat, 1940) menunjukan telah lepas dari tradisi lama, sudah tidak lagi memepersoalkan Barat dan Timur, sehiungga dapat dikatakan sudah dapat mencapai tingkatan kesusastraan yang lebih tinggi yang bercorak naturalisme yang merupakan corak roman bagi Angkatan’45.

D. Angkatan ‘50

Nama angkatan ini diusulkan oleh W.S. Rendra, namun tidak mendapat sambutan karena latar belakang, ciri-ciri, dan pengarang sebagian besar sama dengan Angkatan '45.

1. Contoh karya-karya pada masa ini adalah sebagai berikut:

a. Balada Orang-orang Tercinta (kumpulan puisi), Balada Terbunuhnya Atma Karpo (kumpulan puisi), Odipus Sang Raja (Drama).Karya W.S. Rendra (Raja Penyair dan Dramawan).

b. Tahun-tahun Kematian (kumpulan cerpen), Surat Cinta Endang Rosidin, Pesta (kumpulan puisi). Karya Ajip Rosidi.

c. Dua Dunia (kumpulan cerpen), Namaku Hiroko (Roman), Padang Halang di Belakang Rumah (Roman), Pada Sebuah Kapal. Karya NH. Dini.

E. Angkatan ’66

Istilah Angkatan ’66 diperkirakan oleh H.B. Jassin dalam majalah Horison, “Angkatan ’66: Bangkitnya Satu Generasi”. Menurut H.B Jassin, Angkatan ’66 merupakan pengarang yang giat menulis dalam majalah-majalah sastra dan kebudayaan sekitar tahun 1955-an.

1. Latar Belakang:

· Penyelewengan oleh pemimpin rakyat.

· Korupsi merajalela.

· Pengangkapan dan kekejaman terhadap orang-orang yang menentang pemerintahan

2. Ciri-ciri:

a. Bentuknya puisi bebas dan cerpen.

b. Isinya protes terhadap pemimpin yang lupa daratan. 

c. Bahsanya panjang-panjang.

d. Temanya penderitaan rakyat.

e. Munculnya kelaguan.

3. Contoh karya-karya pada masa ini adalah sebagai berikut:

a. Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini, Dari Ibu Seorang Demonstran, Yang Kami Minta Hanyalah Sebuah Bendungan Saja, Malu Aku Jadi Orang Indonesia. Karya Taufik Ismail.

b. Pidato Seorang Demonstran, Pernyataan, Ode Pemakaman. Karya Masyur Samin.

c. Telah Gugur Beberapa Nama, Tirani, Bumi yang Berpeluh, Mereka Telah Bangkit. Karya Buur Raswanto.

d. O, Amuk, dan Kapak. Karya Sutardji Calzoum Bachri

e. Dukamu Abadi (1969) dan Mata Pisau (1974), karya Sapardi Djoko Damono.

f. Parikesit (1969), Interlude (1971), dan Potret Seorang Penyair Muda Sebagai Si Malin Kundang (1972). Karya Goenawan Mohamad.

F. Angkatan 2000

Korrie Layun Rampan pada tahun 2002 melempar wacana tentang lahirnya “Sastrawan Angkatan 2000”. Sebuah buku tebal tentang Angkatan 2000 yang disusunnya diterbitkan oleh Gramedia, Jakarta pada tahun 2002. Seratus lebih penyair, cerpenis, novelis, eseis, dan kritikus sastra dimasukan Korrie ke dalam Angkatan 2000, termasuk mereka yang sudah mulai menulis sejak 1980-an, sepertiAfrizal Malna, Ahmadun Yosi Herfanda, dan Seno Gumira Ajidarma, serta yang muncul pada akhir 1990-an, seperti Ayu Utami dan Dorothea Rosa Herliany.

1. Contoh karya-karya pada masa ini adalah sebagai berikut:

a. Laskar Pelangi (2005),Sang Pemimpi (2006), Edensor (2007), Maryamah Karpov (2008), Padang Bulan dan Cinta Dalam Gelas (2010), karya Andrea Hirata.

b. Saman (1998) dan Larung (2001), karya Ayu Utami

c.  Supernova 1: Ksatria Putri dan Bintang Jatuh (2001),Supernova 2.1: Akar (2002), Supernova 2.2: Petir (2004), karya Dewi Lestari.

d. Negeri Lima Menara (2009), Ranah Tiga Warna (2011), karya Ahmad Faudi.

~~

Sumber :

~ LKS Kreatif Bahasa Indonesia SMA/MA kelas XII semester genap

~mbah google

0 komentar:

Posting Komentar

waktu

 

PunyaKu Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review