Selasa, 22 November 2011

Praktikum Menentukan Massa Jenis Benda

Diposting oleh silfsilfi di 16.47 11 komentar

A. Tujuan

· Siswa dapat menghitung massa jenis benda

· Siswa dapat menggunakan alat ukur

B. Hari dan Tanggal Praktikum

Rabu, 19 Oktober 2011

C. Dasar Teori

Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg.m-3)

Volume suatu benda dapat diukur secara langsung maupun tidak langsung. Pengukuran langsung biasanya dilakukan dengan menggunakan gelas ukur, sedangkan pengukuran secara tidak langsung dilakukan dengan mengukur Panjang, Lebar dan Tebal benda yang bersangkutan.

Dalam melakukan pengukuran Panjang, Lebar, atau Ketebalan sutu benda tidak selalu menggunakan Penggaris atau Mistar saja,tetapi masih ada alat ukur panjang yang lain, yaitu alat ukur yang memiliki ketelitian lebih kecil seperti Jangka Sorong. Jangka sorong digunakan untuk mengukur Panjang atau Lebar suatu Benda.

Jika massa dan volume diketahui, maka dengan mudah kita dapat menentukan massa jenis benda tersebut dengan rumus :

ρ=m /v

Keterangan :

ρ = massa jenis

m = massa

v = volume

D. Alat dan Bahan

1. Balok

2. Jangka Sorong

3. Gelas ukur

4. Neraca / Timbangan

E. Hasil Percobaan

Tabel 1

No

Jenis Benda

Massa (gram)

Diameter (cm)

Tinggi (cm)

Massa Jenis

1.

Kayu

2

0,98

3,035

0.87

2.

Besi

17,5

1

3

7,41

3.

Alumunium

6,6

1

3

2,8

4.

Tembaga

20

0,99

3

8,65

5.

Kuningan

19

1

2,96

8,15

Tabel 2

No.

Jenis Benda

Massa (gram)

Volume (ml)

Massa Jenis

1.

Kayu

2

   

2.

Besi

17,5

2

8,75

3.

Alumunium

6,6

2

3,3

4.

Tembaga

20

3

6,67

5.

Kuningan

19

2

9,5

F. Pertanyaan

1.Bandingkan hasil perhitungan pada tabel 1 dan tabel 2 !

G. Pembahasan

1. Setelah dilakukan percobaan di atas, ternyata diantara dua cara yang dilakukan untuk mengukur volume dan massa jenis dari sebuah benda, didapatkan yang lebih teliti yaitu pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan jangka sorong (tabel 1) dibandingkan dengan menggunakan gelas ukur (tabel 2) .

Hal itu disebabkan karena peralatan yang digunakan dalam pengukuran dengan menggunakan jangka sorong lebih teliti, dan proses penghitungannya pun lebih rumit dibandingkan dengan pengukuran dengan menggunakan gelas ukur, karena pengukuran itu menggunakan peralatan yang sederhana dan proses perhitungannya pun tidak terlalu rumit, maka hasilnya pun akan kurang teliti.

H. Analisis Data

Tabel 1

Tabel 2

· Kayu : m=2g , v=2,29 cm3

= =0,87g.cm-3

· Besi : m=17,5 , V=2,36 cm3

= =7,41 g.cm-3

· Alumunium : m=6,6 , v=2,36 cm3

= =2,8 g.cm-3

· Tembaga : m=20 , V= 2,31 cm3

= =8,65 g.cm-3

· Kuningan : m=19 ,v=2,33 cm3

= =8,15 g.cm-3

· Kayu : m=2 v=0,5 cm3

= =

· Besi : m=17,5g , v=2 cm3

= =8,75 g.cm-3

· Alumunium : m=6,6g ,v=2 cm3

= =3,3 g.cm-3

· Tembaga : m=20g , V= 3 cm3

= =6,67 g.cm-3

· Kuningan :m=19g ,v=2 cm3

= =9,5 g.cm-3

I. Kesimpulan

Dari percobaan tersebut dapat diketahui bahwa massa jenis suatu benda dipengaruhi oleh massa setiap volume benda tersebut sedangkan luas benda tidak mempengaruhi massa jenis. Semakin besar volume maka semakin rendah massa jenisnya, semakin besar massanya maka semakin besar pula massa jenisnya sehingga dapat ditulis dalam rumus

Jika kita melakukan pengukuran dengan peralatan yang memiliki ketelitian yang lebih kecil/teliti, maka hasilnya pun akan lebih teliti. dibandingkan dengan mengunakan peralatan yang langsung, seperti gelas ukur.

                                                                                          Kalasan,19 Oktober 2011

Guru pembimbing,                                                   Praktikan,

(Drs. Sumarna)                                            (Silfiana Nurada Afifah)

Selasa, 08 November 2011

Perkalian kosinus dan kosinus

Diposting oleh silfsilfi di 16.40 0 komentar
 2CosAcosB = Cos(A+B) - Cos(A-B)

 -2SinAsinB =Cos(A+B) - Cos(A-B)

Rumus sinus jumlah selisih

Diposting oleh silfsilfi di 16.38 0 komentar
Cos ( α+β) = Cosα cosβ – Sinα sinβ
Cos ( α-β) = Cosα cosβ + Sinα sinβ

Sin ( α+β) = Sinα cosβ + Cosα sinβ
Sin ( α-β) = Sinα cosβ - Cosα sinβ

Tan ( α+β) =(tanα+ tanβ)/(1-tanα tanβ)

waktu

 

PunyaKu Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review